https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjhCcm2pRUFGaCyv2nfLU-U_0JUF7mktzli_70m-CUVYq4yxp5YSy3kfsAPdDDBoEkhib854wjet1FzXL9Mx8E6oucgIpGqo_I9tQZMwgUrgFaxcGvlZcs8R9jn1XS_YWrUs6GQpszxXM/s268/sleeping_baby.jpg 
Bayi yang baru lahir memang selalu tidur hingga berjam-jam. Saat mereka tidur, ternyata itu adalah proses belajar. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim dari University of Florida, Amerika Serikat.

Bayi yang baru lahir mungkin hanya terjaga beberapa jam setiap hari, namun otak mereka tetap bekerja sepanjang waktu. Para peneliti meyakini, otak secara konstan menyesuaikan dengan keadaan di sekitarnya.
"Kami menemukan, bentuk dasar pembelajaran pada bayi baru lahir adalah tidur. Jenis pembelajaran yang tidak dapat dilihat di ranjang dewasa," kata Dana Byrd, peneliti dari University of Florida, seperti dikutip dari Times Of India.

"Hasil penelitian menunjukkan, bayi baru lahir sangat cepat belajar ketika tidur antara 16 hingga 18 jam per hari. Tidur membuat bayi lebih mudah menyerap informasi seperti spons data," tambahnya.

Studi dilakukan terhadap bayi-bayi berusia satu dan dua hari menunjukkan, kemampuan mereka untuk bersikap seperti spons data dengan menyerap informasi mengenai kondisi di sekitar mereka tak pernah berhenti.

Hasil studi yang dilakukan para ahli dari University of Florida itu berhasil diungkap setelah percobaan sederhana melibatkan 26 bayi yang sedang tidur.

Untuk memahami bagaimana bayi baru lahir belajar, Byrd dan rekan-rekannya menguji kemampuan belajar bayi baru lahir dengan mengulang nada yang diikuti oleh embusan lembut dari udara ke kelopak mata. Setelah sekitar 20 menit, 24 dari 26 bayi menyipitkan kelopak mata bersama-sama ketika nada itu terdengar tanpa embusan udara.

Gelombang otak bayi juga diketahui berubah.

Penelitian ini dipublikasi dalam Proceeding National Academy of Sciences. Penelitian merupakan eksperimen pada bayi usia satu dan dua hari. Dengan menggunakan EEG dan rekaman video, gelombang otak dari 24 bayi diketahui ada perubahan ukuran memori.

Seorang Psikolog, Dana Byrd mengatakan, ia menemukan bentuk dasar dari proses belajar pada bayi yang baru lahir. "Jenis pembelajaran yang mungkin tidak akan tampak pada orang dewasa yang tertidur," ujarnya.

"Bayi-bayi itu adalah pembelajar yang lebih baik, penyerap data yang lebih baik dibanding yang kita tahu. Studi sebelumnya mengungkap, kemampuan belajar tersebut ketika mereka terjaga, maka studi ini merupakan yang pertama mengetahui kemampuan itu juga dimiliki bayi yang sedang tidur," paparnya.
Studi yang dipublikasikan pada journal Proceedings of the National Academy of Sciences itu kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang tidak berkembang dengan normal seperti yang berisiko disleksia atau autis.
 
 


Artikel Terkait: