1. Annapurna, Central Nepal (26,545 ft.)

Gunung  ini gunung tertinggi ke-10 di dunia. 130 pendaki sudah  pernah memanjat  sampai ke puncaknya yang rawan longsor. Tapi 53 pendaki  sudah tewas  saat mencobanya, membuat tingkat kematian di Annapurna  mencapai 41%  atau yang tertinggi di dunia.
2. Nanga Parbat, Kashmir (26,657 ft.)

Sering  dijuluki "The Man Eater", gunung dengan sisi tajam di  Kashmir ini  terdiri atas batuan dan salju. Puncaknya ke-9 tertinggi di  dunia,  sedangkan sisi selatannya merupakan the tallest mountain face on  the  planet. Nanga Parbat telah memakan korban 31 jiwa sebelum berhasil   didaki sampai ke puncak oleh Herman Buhl in 1953.
3. Siula Grande, Peruvian Andes (20,814 ft.)

Tahun 1985, duet Joe Simpson and Simon Yates,   yang pendakiannya diabadikan dalam buku dan film Touching the Void,   berusaha memanjat sisi barat Siula Grande: sebuah pendakian vertikal   yang belum pernah terselesaikan. Mereka sampai ke puncak, tapi Simpson   jatuh saat turun dan kakinya patah. Yates berusaha menurunkan Simpson   memakai tali namun kemudian tidak bisa melihatnya karena terhalang   tebing. Setelah sejam berlalu, Yates memotong talinya. Ajaibnya, Simpson   berhasil selamat meski jatuh 30 meter ke dalam celah salju. Dia   bertahan hidup 3 hari dengan makan salju dan merayap selama lima mil   kembali kemahnya. Simpson tiba di saat Yates baru saja akan meninggalkan   kemah karena menganggapnya sudah meninggal.
4. K2, perbatasan Pakistan dan China (28,251 ft.)

Gunung  tertinggi kedua di dunia, dikabarnya berisiko bagi  pendaki perempuan.  Perempuan pertama yang mencapai puncaknya adalah  Wanda Rutkiewicz pada  June 1986. Dalam 18 tahun selanjutnya, semua lima  pendaki perempuan  yang mencapai puncaknya telah tewas. Tiga tewas saat  turun dari K2, dua  tewas di gunung di dekatnya. Rutkiewicz juga tewas di  gunung di  dekatnya yakni Kangchenjunga tahun 1992. Kutukan ini akhirnya   terpecahkan tahun 2004 oleh Edurne Pasaban, pendaki perempuan berusia   31 tahun dari Spanyol yang masih tetap hidup sampai sekarang.
5. Kangchenjunga, perbatasan India dan Nepal (28,169 ft.)

Tahun  1999, sebuah novel terbaru James Bond memuat  petualangan agen ini di  gunung tersebut. Gunung ini terkenal oleh  longsor saljunya dan hawa  dingin sehingga menjadi termasuk gunung  mematikan.
6. The Matterhorn, perbatasan Swiss dan Italy (14,691 ft.)
Di  zaman sekarang, bahaya paling besar di Matterhorn lebih  karena  popularitasnya. Para turis yang bersemangat sering membuat  batu-batu  runtuh dan menimpa para pemanjat di bawahnya.
7. Everest, perbatasan Nepal dan China (29,029 ft.)
  
Kalau  melihat ketinggiannya, mungkin langsung  dianggap gunung paling  mematikan. Tapi ternyata Everest hanya memiliki  tingkat kematian 9%  padahal banyak yang mencoba memanjatnya setiap  tahun.
8. Mt.Washington, New Hampshire (6,288 ft)

Terkenal  oleh cuaca yang gampang berubah, angin kencang  dan hujan es sehingga  telah menewaskan 100 pendaki. Bahkan pernah  mencatat rekor angin paling  kencang yang berkecepatan 231 mil per jam.
9. Denali, Alaska (20,320 ft.)

Gunung  ini sering dilanda gempabumi. Kombinasi ketinggian dan  garis  lintangnya membuat pendaki gampang sakit. Kadar oksigen di Denali  jauh  lebih rendah dibanding gunung yang ada di khatulistiwa.
10. Mt.Fuji, Japan (12,388 ft.)

Terkadang gunung yang rendah pun sering mematikan. Di kaki gunung Fuji   ada kawasan yang disebut Lautan Pohon (Sea of Trees), sebuah kawasan   penuh pohon pinus dan lainnya yang merupakan satu-satunya area yang   tidak dilanda aliran lahar dalam letusan besar tahun 1707. Di Jepang,   hutan itu juga disebut Aokigahara, dan sering dianggap sebagai tempat   ideal untuk mati. Banyak kabar tentang kejadian aneh di sini, warga   setempat menceritakan soal daerah bermagnet yang bisa membingungkan   orang. Sementara populasi hutannya banyak dihuni ular, anjing liar dan   kadang-kadang penampakan hantu.
Sumber: http://kaskus-lover.blogspot.com/2010/09/10-gunung-paling-berbahaya-untuk-didaki.html#ixzz19gDrhRYA
Artikel Terkait: