
7 Fakta Ilmiah Tentang Kentut -  Stop! Jika anda tidak terbiasa dan merasa tabu membicarakan tentang  kent.....Oops! maaf maksud saya, tentang buang angin, anda tidak wajib  membaca artikel ini. Tapi jika anda ingin mengetahui hal-hal yang  berkaitan dengan buang angin, go ahead to read this writing. There might  be some worthy things to grab.
Mencari  informasi tentang 'buang angin' memang gampang-gampang susah. Mungkin  cenderung dihindari juga, apalagi di dalam lingkungan kultur kita. But  keep it in mind: this is a fact. So, tidak ada rahasia di antara kita.  Apalagi, buang angin adalah kegiatan sehari-hari manusia. Tidak peduli  apakah manusia itu cakep, cantik ganteng, jelek, gemuk, kurus, artis,  presiden, atau siapapun juga dia, pasti 'hobi' buang angin. Justru,  tidak bisa buang angin membuat kita menderita dan kehabisan uang  berjuta-juta. Betul tidak?!
Oke,  jadi berikut beberapa hal dan informasi yang saya kumpulkan tentang  buang angin baik dari pengalaman pribadi maupun riset kecil-kecilan pada  beberapa jurnal ilmiah dan kesehatan. All of the items are formed in Q  & A to make it simple and easy.
1. Mengapa kita buang angin?
Buang  angin pada seseorang disebabkan karena adanya gas di dalam usus. Gas  ini dihasilkan dari udara yang terbawa pada saat dia makan atau minum  dan karena adanya proses pencernaan yang tidak sempurna. Gas ini  kemudian dibawa menuju ujung usus (rectum) yang kemudian menyebabkan  perasaan tidak nyaman di sekitar perut, seperti mulas dan sedikit nyeri.  Proses pengeluarannya sama dengan proses pengeluaran feces.
2. Apakah (kebanyakan) makan kacang bisa memicu buang angin?
Dikatakan  bahwa ini adalah mitos belaka. Namun suatu penelitian baru-baru ini  menyebutkan bahwa kacang mengandung sejenis zat gula yang disebut  stachiose/stachyose
.  Permasalahannya adalah pencernaan manusia tidak dapat mencerna zat ini  dengan sempurna. Bakteri di dalam usus gagal untuk menghancurkannya dan  justru menghasilkan gas dalam jumlah besar. Jadi jawabannya adalah ya,  dan bersedihlah anda yang hobi makan kacang.
Ada banyak makanan lain yang juga bisa memicu proses ini selain kacang, misalnya bawang merah/putih.
3.Apakah menahan buang angin dapat menyebabkan penyakit?
Menahan  gas dapat menyebabkan penumpukan gas di dalam tubuh. Apabila tekanannya  lebih besar daripada tekanan darah, maka gas ini akan masuk ke pembuluh  dari usus dan ikut menyebar. Apabila sampai ke paru-paru maka gas akan  keluar bersama CO2 melalui mulut ataupun hidung. (hmmmm...). Akan  tetapi, gas ini tidak beracun sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Namun  secara pastinya menahan buang angin dalam waktu yang lama adalah hal  yang musykil dilakukan. Pada suatu masa, Kaisar Claudius dari Kekaisaran  Romawi pernah memberlakukan hukum buang angin pada jamuan makan. Namun  pada kenyataannya, hukum ini banyak dilanggar. Mengapa? Karena  banyak  makan dan minum dapat memicu peningkatan gas dalam usus sehingga  frekuensi buang anginpun bertambah pula.
So, buang anginlah! Namun pastikan anda membuangnya pada tempat yang 'layak' dan waktu yang 'tepat'.
4. Apakah bau dari buang angin bisa disembunyikan?
Hal  yang paling membuat malu ketika kita buang angin adalah baunya. Cara  untuk menghindar dari tuduhan sebagai 'tersangka' adalah pura-pura tidak  tahu, memasang wajah innocent, dan ikut-ikutan bingung mencari siapa  yang buang angin. Bahkan ada pula yang menuduh orang lain sebelum orang  lain menemukan dirinya sebagai 'tersangka'nya. Pernahkah anda demikian?  ^^
Bau di dalam gas yang  dikeluarkan ketika buang angin tidak dapat dikontrol apalagi  disembunyikan. Semua bergantung pada jenis makanan dan minuman yang  dikonsumsi serta kondisi kesehatan pencernaan. Jadi tidak benar bahwa  seseorang memiliki karakter tertentu dalam kaitannya dengan hal ini.  Tidak ada istilah si "A' yang kentutnya lebih bau dari kentut si "B".
5. Seberapa seringkah kita buang angin?
Secara  normal, seseorang membuang gas sebesar kurang lebih 750ml per hari.  Jika dihitung dalam jumlah kasar, ada sekitar 14 kali aktivitas buang  angin per hari. Jika terlalu besar atau kurang jauh dari jumlah  tersebut, ini merupakan indikasi ketidaknormalan pada bagian  gastrointestinal (bagian antara usus dan lambung).
Cobalah  anda menghitung berapa kali anda buang angin dalam sehari dan temukan  apakah jumlahnya lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah di atas.  Tapi, anda tidak perlu menceritakannya ke orang lain, cukup untuk  pengetahuan anda sendiri.
6. Apa manfaat buang angin bagi kesehatan?
Di  atas telah dijelaskan bahwa buang angin adalah salah satu proses  dibuangnya gas yang tidak diperlukan tubuh. Oleh karena itu, buang angin  adalah salah satu proses yang harus ada dalam proses tubuh manusia.  Buang angin menunjukkan adanya proses pencernaan yang normal. Bahkan,  bagi seseorang yang telah selesai mengalami operasi dan anestesi, buang  angin adalah anugrah besar. Karena setelah buang angin, dia baru  diperbolehkan makan dan minum. Buang angin merupakan indikasi bahwa  bowel (usus besar) seorang pasien telah kembali berproses secara normal.
7. Jadi, apa kesimpulannya?
Buang  angin merupakan proses alami pada tubuh yang dialami oleh semua  manusia. Hilangnya proses ini tentu saja menunjukkan adanya proses yang  salah pada tubuh manusia. Yang menjadi permasalahan bukanlah prosesnya,  karena itu tidak bisa dihindari. Fokus permasalahannya adalah pada  etika, jadi buang angin itu penting tapi gunakan cara dan cari sasaran  tempat yang baik.
"Tapi, kalau ga  bisa nahan lagi gimana donk?" Wah, kalau udah gitu, mau gimana lagi?  Haha. Asal tidak "lempar batu sembunyi gas" aja, pastinya ga gitu  masalah. :)
Intinya, buang angin  adalah hal yang patut kita syukuri dan bukannya hal yang kita hindari.  Jadi, kent..... ehm,...buang anginlah!
Artikel Terkait: