Ilmuwan berhasil menemukan satu jenis supernova baru. Temuan ini ditemukan setelah peneliti meneliti enam ledakan sangat terang dari bintang tua di luar angkasa. Seperti apa?
Ledakan itu 10 kali lebih terang dari supernova biasa. Setelah ledakan, terbentuk awan yang menjadi ‘bibit’ galaksi primitif. Temuan ini bisa membantu para ilmuwan meneliti proses terbentuknya galaksi.
"Kami meneliti supernova jenis baru yang belum pernah diketahui," ujar peneliti Robert Quimbydi California Institute of Technology. "Saat ini kami hanya mengetahui ukuran ledakannya yang sangat terang dan panas berkisar 10-20 ribu derajat Kelvin."
Selain itu, penyebaran ledakan mencapai 10.000 kilometer per detik, lanjutnya lagi. Quimby juga mengatakan, supernova jenis baru ini memiliki kadar hidrogen rendah. Alhasil, butuh 50 hari agar efek ledakan menghilang.
“Pasti terdapat faktor penyebab supernova ini bisa menjadi sangat besar,” ujarnya.
Sementara itu, astronom Prancis Francoise Combes mengaku, supernova baru ini sangat menarik karena cahayanya bersinar 10 kali lebih terang supernova lainnya.
Quimby memulai studinya pada 2005 saat ia meneliti supernova SN 2005ap yang cahayanya 100 miliar kali lebih terang dari matahari, dan dua kali lebih terang supernova biasa. Hasil studi dan temuan ini pertama kali diterbitkan edisi Juni 2011 di jurnal Nature.
Ledakan itu 10 kali lebih terang dari supernova biasa. Setelah ledakan, terbentuk awan yang menjadi ‘bibit’ galaksi primitif. Temuan ini bisa membantu para ilmuwan meneliti proses terbentuknya galaksi.
"Kami meneliti supernova jenis baru yang belum pernah diketahui," ujar peneliti Robert Quimbydi California Institute of Technology. "Saat ini kami hanya mengetahui ukuran ledakannya yang sangat terang dan panas berkisar 10-20 ribu derajat Kelvin."
Selain itu, penyebaran ledakan mencapai 10.000 kilometer per detik, lanjutnya lagi. Quimby juga mengatakan, supernova jenis baru ini memiliki kadar hidrogen rendah. Alhasil, butuh 50 hari agar efek ledakan menghilang.
“Pasti terdapat faktor penyebab supernova ini bisa menjadi sangat besar,” ujarnya.
Sementara itu, astronom Prancis Francoise Combes mengaku, supernova baru ini sangat menarik karena cahayanya bersinar 10 kali lebih terang supernova lainnya.
Quimby memulai studinya pada 2005 saat ia meneliti supernova SN 2005ap yang cahayanya 100 miliar kali lebih terang dari matahari, dan dua kali lebih terang supernova biasa. Hasil studi dan temuan ini pertama kali diterbitkan edisi Juni 2011 di jurnal Nature.
Artikel Terkait:
NEWS
- Bandung Diguyur Hujan, Pelancong Tetap Marak
- Kecelakaan Saipul Jamil: Kisah Misterius di Tol Cipularang Jadi Bertambah
- Istri Syaiful Jamil Tewas!!
- Saingi FIFA, PES akan Dibuat Online
- 45 Robot Gelar Upacara Kemerdekaan
- Ucapkan selamat ulang tahun kepada Gerakan Pramuka
- KASKUS Bagi – Bagi Tiket Paramore
- Timnas Indonesia Pindah Konfederasi [Why Not?]
- Tewas Karena Bermain Game
- E-KTP Gratis, Ternyata Cuma HOAX
- Ular naga sungai mahakam muncul lagi
- Teroris Norwegia Mengaku Punya Komplotan
- Lumpur Lapindo Akan Menyembur Hingga Tahun 2037
- Klub Harus Beli Saham PSSI
- Inilah Bocoran Strategi Timnas Lawan Turkmenistan
- Bom Perut, Modus Baru Teroris
- 2013 Listrik di Seluruh Dunia Akan Mati?
- Top Skor Terbaik Sepanjang Sejarah Piala Dunia
- Pidato Presiden SBY dan Eksekusi Mati Ruyati
- Pamela Telanjang demi Mentawai,Pendapat Anda?
- Tempat Tinggal Alien Ditemukan di Planet Mars
- Foto Gerhana Bulan Total
- 16 Juni 2011 Gerhana Bulan Total Terlama Tahun Ini
- Warga Antusias Melihat Gerhana Bulan
- Video Gerhana Bulan 16 Juni 2011