Ilmuwan di New York merilis kerangka yang diperkirakan hidup pada 47 juta tahun lalu. Makhluk itu diperkirakan adalah moyang manusia, moyang kera serta moyang primata lain.
Makhluk berukuran kecil itu secara resmi diberinama Darwinius masillae, namun disebut Ida. Kerangka itu terawat baik dan bagian yang tidak lengkap adalah kaki, hanya lima persennya saja.
Penemuan itu dilaporkan di jurnal ilmiah PloS ONE. Kerangka itu dipamerkan saat konferensi pers di Natural History Museum New York dan akan disiarkan di History Channel BBC.
Pengelola kerangka itu mengatakan ilmuwan yang dipimpin oleh ahli fosil Norwegia profesor Jorn Hurum bekerja selama dua tahun mempelajari Ida. Kerangka itu pertama kali ditemukan pada 1983 oleh kolektor pribadi yang tidak sadar pentingnya koleksi itu. Dia memisahkan tulang menjadi dua bagian.
Makluk yang terawat itu mirip kera. Meskipun memiliki buntut panjang, tapi juga memiliki ciri manusia termasuk jempol, lengan yang pendek dan mata yang mengarah ke depan.
Makhluk ini juga tidak memiliki dua elemen kunci pada lemur modern, yaitu cakar yang panjang, serta jajaran gigi bagian bawah.
"Ini yang pertama berhubungan dengan semua manusia. Sungguh peninggalan fosil yang berhubungan dengan warisan dunia,” kata Hurum.
"Makhluk kecil ini menunjukkan kepada kita hubungan dengan semua mamalia. Missing link yang kini tidak missing link lagi,” kata David Attenborough, naturalis asal Inggris.
Artikel Terkait: